Perjuangan Cinta (part 3)

Malam hari, jalan terasa begitu padat bagi Wong. Namun itu semua tak terasa baginya, karena ia tahu, ia melakukan itu demi seorang gadis yang dicintainya, mantan kekasihnya.

Cukup jauh ia menyusuri jalan hingga Wong sampai di rumah Dion. Ia mengambil boneka yang dititipkan sebelumnya. Dan Wong kembali ke rumahnya dengan ucapan terima kasih yang sangat banyak untuk Dion yang bersedia membantunya.

Sesampai di rumah, Wong tergeletak tak berdaya karena sudah kehabisan tenaga selama satu hari penuh beraktivitas.

***

Keesokan harinya, Wong siap siap membungkus kado boneka yang sudah ia siapkan untuk mantannya tersebut. Disini ia mendapat sedikit masalah, karena bonekanya yang begitu besar, dan tidak ada kardus yang cukup, Wong bingung bagaimana harus membungkus boneka beruang itu dengan baik.

Lama Tak Jumpa

Halooo, wongers. Udah lama semenjak aku terakhir melakukan post di blog hina dina ini. Udah lama semenjak kalian melihat post terakhirku sebelum ini. Dan udah lama aku gak nulis hal aneh lainnya

Oke, sebelum beranjak ke topik saya bundar, aku mau cerita kenapa aku gaada waktu buat ngepost. Yaah, biasalah orang penting, selalu sibuk. Tapi ya ini semua salahku sendiri sih, terlalu banyak ikut kegiatan, jadi ya gaada kegiatan yang bener bener fokus.


Satu, aku murid sekolah dengan tugas yang bertumpuk, pr yang bejibun, ulangan yang berturut turut, dan remidi yang khidmat hampir di setiap mata pelajaran. Ih..


Dua, ekstra kurikuler yang kuikuti terlalu banyak. Aku ikut dance, paduan suara, paskib, taekwondo. Dan bahkan aku diikutkan osis pula. Bener bener orang penting. Ah...


Tiga, tadi pagi tanggal 12 November, ada peringatan ulang tahun sekolah. Dan kebetulan aku panitia acara sekaligus pengisi acara ditambah dengan dokumentasi acara. Jadi, aku harus latian tiap hari sekaligus rapat tiap hari sebelum acara. Uh....
Category: 0 comments