Dengan Diam

Birama detik jam dinding berdetak
Menyisa waktu yang tak guna
Gejolak, ingin berontak
Dari segala apa yang menyangga
Karna tak sesuai dengan melodi
Karna tak seirama dengan detak
Hanya dalam angan semata

Tidak!
Sekali tidak ya tidak
Tak satu kata yang muncul
Tak satupun..


Seharusnya ada di urutan pertama dalam otak
Tapi dipendam jauh
Tak ingin muncul
Pendam saja!
Bagai menaruh harta karun, jauh
Usahlah pakai alat
Kalau perlu bikin sumur sana

Orang bilang..
Kalau cinta ungkapkan saja, kalau tak mau keduluan
Orang bilang..
Witing trisna jalaran saka kulina
Orang bilang..
Cinta gak bakal kemana

Tuh! Cinta lagi!
Pernah sekali gak bilang cinta?


Mungkin aku lupa
Atau hanya tak mau ingat
Jika memang mata selalu jujur
Maka yang aku lihat adalah ada

Tapi, lagi..
Bisanya hanya dipendam
Hanya di buramkan
Kalau perlu, lenyap sekali
Dan tak muncul lagi

Jika memang bohong adalah pekerjaan pendosa
Maka akulah pendosa terhebat
Mendosakan diri sendiri
Membuang jauh hati yang seharusnya terletak disini
Di mata itu

Selalu! Selalu saja disamakan dengan ikatan
Aku bebas! Lepas!
Jangan pernah coba! Jangan sekali
Tak ada ampun bagi para pelawan

Kalau sudah bilang, ributlah
Kalau sudah bilang, kalutlah
Kalau sudah bilang, galaulah
Kalau sudah bilang..
Jatuhnya ya sakit


Jatuh pada konklusi berikut..
Bahwa diam beda dengan bohong
Jadi, diam..





Memang..
Dengan diam, aku bisa mencintaimu dengan bebas
Category:

0 comments:

Posting Komentar