Aku melihat seorang gadis yang
duduk di salah satu meja yang hanya memiliki dua kursi. Tipikal meja untuk
pasangan memang. Apalagi posisinya juga tidak terlalu terlihat dari depan. Ditambah
lagi, pencahayaan yang tidak terlalu terang juga tidak terlalu gelap, wajahnya
jadi terlihat tertimpa cahaya sebagian. Dan meskipun hanya sebagian, manis
wajahnya tak bisa kupungkiri lagi. Aku beruntung malam minggu ini bisa
kuhabiskan bersamanya. Walaupun ini hapir menjadi rutinitas kami.
Namanya Lena. Gadis yang bisa
dibilang mempunyai banyak fans. Dia adalah cewek cool yang agak pendiam. Aku mengatakan
dia keren karena memang gayanya yang selalu enak dilihat. Tapi bukan yang
terlalu penggila fashion. Dan juga bukan yang terlalu mengumbar. Seakan-akan
semua pakaian yang dia pakai selalu keren dimataku. Tapi itu adalah bonus, aku
meyukainya karena sifatnya yang juga keren dimataku.
“Cewek”
“Pasti alesan klasik lagi”
“Hehe, kali ini beda. Macetnya gak
dijalan, tapi dirumah”
“Emang dirumah ada si komo lewat
gitu ya?”
“Ada, banyak”
“Gila lu”