Karena tanpa akal,
aku gila
Aku melihatmu
dengan hati
Karena tanpa
hati, aku buta
Aku merasakanmu
dengan jiwa
Karena tanpa
jiwa, aku tak ada
Aku mencintaimu
dengan cinta
Karena tanpa
cinta, aku tak berdaya
Kamulah
inspirasiku
Api yang membara
di tengah salju Jayawijaya
Kamulah titik
balikku
Turunan sama
dengan nol yang merubah segalanya
Kamulah racunku
Zat adiktif yang
masih dilegalkan oleh negara
Kamulah kamu
Yang aku cinta
apa adanya
Aku pujangga tak
modal barang sebuah
Hanya kata-kata
manis di ujung lidah
Aku bukan
petinggi pengumbar janji
Yang
meninggikanmu tanpa bukti
Aku pecinta
Dan kau yang
dicinta
Hitam putihku kau
telan
Habis kataku
tenggelam di matamu
Gelapku kau
simpan
Dan penyesalan
tinggal pelajaran
Wahai wanita, kau
beranjak dewasa
Tapi kekanakanmu
masih ada
Tak apa
Itulah yang
membuatmu ada, beda
Tapi hatimu lebih
luas
Tak hingga
Selamat menempuh
umur baru
Selamat menjalani
masamu
Selamat dunia dan
sesudahnya