Makanya, Wanita Itu Mbulet

"Makanya wanita itu mbulet" kata seorang teman. Yah, aku tak pernah habis pikir kenapa Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk pria. Padahal masih banyak organ lelaki lain yang mungkin bisa di pakai untuk menciptakan mereka. Contohnya, jari pria. Tapi apa mungkin kalau jari yang diambil? Sekarang kalau salah satu dari kelima jari itu diambil, apa seorang pria bisa menggenggam tangan wanita ketika ia ketakutan? Mungkin tidak.

Ya sudah, kalau begitu ambil tulang selangka yang ada di atas rusuk. Tapi, kalau tulang selangka diambil, apa mungkin pundak pria cukup kuat untuk menampung tangisan wanita yang bersandar padanya?

Ah, tak salah lagi, Tuhan Maha benar dalam memilih bahan dasar wanita. Tulang rusuk, "bila dibiarkan akan terus bengkok, bila diluruskan dengan paksa akan patah" begitu kata orang. Makanya, perlakukan wanita dengan sewajarnya saja. Ibarat bermain layangan, metode tarik ulur akan cukup membuat layangan itu terbang tinggi. Setinggi harapan wanita itu padamu.




Lalu, aku bertemu dengan mata pelajaran biologi. Jujur saja, aku tak begitu memperhatikan apa yang ia sampaikan saat itu. Karena setan kantuk itu membebani mataku. Aku sempat mendengar sayup sayup ia membahas tentang hereditas. Ilmu yang membahas tentang penurunan sifat. Nah, dia bilang bahwa wanita memiliki jenis kromosom X X. Sedangkan lelaki memiliki X Y. Biasanya penyakit diturunkan melalui wanita. Contohnya XHXadalah gen pembawa penyakit hemofilia. Dan wanita yang memiliki gen itu, tidak memiliki penyakit hemofilia. Ia hanya seorang carrier. Membawa penyakit, tapi badannya sehat. Sedangkan pada lelaki, pilihannya hanya satu, apakah itu XHY atau XhY. Jika H besar, maka pria tidak menderita, jika h kecil maka pria itu menderita hemofilia. Nah, konklusi yang aku dapat dari pelajaran ini adalah

1.Wanita memiliki lebih banyak kemungkinan: Menderita, carrier, tidak menderita.
2. Hal ini menunjukkan wanita lebih kompleks dibanding pria.
3. Bahkan Tuhan pun bercanda pada manusia melalui sains tingkat gen.

Kesimpulannya, jangan pernah memahami wanita dari apa yang diucapkannya. Dari tingkat gen saja ia bisa berbohong kalau sebenarnya ia seorang carrier. bagaimana dengan yang lainnya? Dan jangan pernah memahami pria dengan kata-katanya yang seenak udelnya. Karena mereka benar benar jujur, apa yang diucapkan adalah isi hatinya.


Kemudian, aku bertemu lagi dengan pelajaran geografi. Guruku bilang, bahwa bumi ini 1/3 nya adalah daratan. Sedangkan sisanya lautan. Bisa dibayangkan betapa luas lautan yang ada di bumi ini. Lalu katanya lagi, lautan itu dalam. Apalagi samudra. Dan kedalaman di berbagai tempat juga berbeda. Karena pada dasar lautan terdapat daratan seperti diatas lautan. Ada gunung, lembah, dataran, dll. Di dalam lautan pun ditemukan banyak makhluk hidup. Semakin dalam, akan semakin aneh makhluk yang kau temui. Lalu aku berpikir, bagaimana para pelaut jaman dahulu menaklukkan laut. Apakah mereka menganalogikan laut dengan wanita?

Karena begini, ada yang pernah bilang bahwa wanita itu seperti lautan, kita tidak akan pernah tahu apa yang ada di dalamnya, dan seberapa dalam lautan itu, bila kita tidak menyelaminya sendiri. Menyelami hati wanita dan lautan sama sulitnya, kok. Semakin dalam kamu menyelam, semakin besar tekanan pada tubuhmu. Semakin dalam kau di dalam hati wanita, semakin keras jeratan tali yang tak terlihat itu menekanmu.

Pula semakin dalam kau menyelam, semakin aneh makhluk yang kau temui, semakin aneh kau memahami sifat wanita. Dan ketika kau merasa cukup dalam hingga mencapai dataran, kau akan kecewa karena menemui jurang gelap yang hampir tak berujung. Isi dari palung laut tak pernah diketahui oleh ilmuwan hingga saat ini. Dan aku percaya, palung hati jauh lebih dalam.

Nah, mari kita kembali ke pelaut. Jika pelaut mengenal laut yang akan diseberanginya dengan baik, tentunya ia tidak akan mati tertelan ombak ataupun tertiup badai. Jika ia bisa membaca langit dan ombak yang ada, hal seperti itu mudah dihindari. Begitu juga dengan wanita, sebelum kau mencoba menyelam, coba saja mengenali cara mengarungi lautan, hingga tips-tips bertahan hidup di tengah lautan. Mungkin kau akan selamat sebelum ombak yang menenggelamkanmu atau badai yang mengehepaskanmu. Jadi, bagi para pria, belajarlah cara untuk mendekati mereka sebelum menyelaminya. Jika tidak, mungkin nasibmu sama seperti pelaut yang tak memiliki kompas, peta, teropong, bahkan tak memiliki kapal.

Lautan juga banyak jenisnya. Ada yang diam tapi dalam, ada yang berombak sekaligus badai sering menerpa, ada yang mengandung banyak garam seperti laut mati, ada yang ganas. Nah, yang aku tak habis pikir, apa ada yang seperti kali Pucang?

Dan ohya, kalau bumi ini 2/3nya adalah lautan. Wah, jangan jangan memang benar kalau jumlah wanita di dekat hari akhir nanti akan lebih banyak.



Yah, wanita memang takkan pernah bisa diulas hanya dalam bentuk kalimat. Hanya perasaan yang dapat memahami mereka. Percayalah.






Wanita adalah tulang rusuk, kembalikan mereka ke tempat semula agar mereka merasa nyaman. Pelukanmu membuat mereka merasa kembali ke tempatnya, ke dalam dadamu. Jauh dalam hatimu.

Murka laut
Makanya, wanita itu mbulet
Category: ,

2 comments:

Vidya Rahmasari mengatakan...

"Dan jangan pernah memahami pria dengan kata-katanya yang seenak udelnya. Karena mereka benar benar jujur, apa yang diucapkan adalah isi hatinya."

honestly, aku nggak setuju. wanita emang nggak bisa dipahami dr apa yg diucapin aja, tapi hrs dilihat dr sisi harfiahnya juga. tp kalo cowok, mereka kalo ngomong nggak sepenuhnya jujur tp pake logika. tp kadang2, mereka bohong ttg sesuatu yg bahkan lebih menyakitkan dibanding bohongnya cewek

Agung Putra Wijayanto mengatakan...

well, semua kembali ke individu masing masing. Kalo yang aku tangkep sih biasanya emang cowok cenderung lebih all-out. Jadi kalo bohong pun all-out. Ya itu yang aku ngerti. Aku sendiri belum cukup besar buat memahami itu semua sih.

thx for da comment ^^

Posting Komentar